(www.ryzkur.com) Cakrawala yang luas, dan bumi hanya satu titik dari keluasan itu.
Malah, bintang pernah menjadi sembahan manusia suatu ketika dahulu (QS. An-Najm :49)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, dengan kemaksiatan, ketidak taatan, dan kekufuran...?
Jika kita berada dalam pesawat untuk bermusafir sejauh ribuan kilometer dan duduk berjam-jam lamanya sudah terasa penat, ini pula jika menyetir mobil, berjalan kaki apa lagi!
Betapa luasnya cakrawala yang terdiri dari gugusan bintang-bintang yang membentuk sistem itu.
Sistem itu jugalah yang menyusun kehidupan kita melalui kejadian siang dan malam, pedoman arah di laut, menentukan waktu harian dan ibadah, serta justifikasi untuk iklim dan musim, malah berbagai fungsi yang memberi kesan kelangsungan kehidupan manusia.
Bintang-bintang bergemerlapan. Dari cakrawal itulah terdapat gugusan bintang-bintang yang sehingga pada hari ini ilmuwan masih belum mampu menentukan dengan tepat jumlah gugusan bintang di galaksi kita, dan kajian itu akan terus berjalan dari masa ke masa.
Walau di mana kita berada, kita masih melihat bintang yang sama. Selalu kita menatap bulan yang serupa. Keindahan ini mengasyikan, sehinggai menghasilkan berbagai analogi dan falsafah yang dicipta ooeh para karyawan.
Malah, bintang pernah menjadi sembahan manusia suatu ketika dahulu (QS. An-Najm :49)
Bumi yang terbentang. Perhatikan bumi yang luas terbentang, setia berputar pada sumbunya tanpa henti, dan karena itulah kita masih mampu mengecapai nikmat kehidupan. Melalui putaran bumi pada orbitnya dan mengelilingi matahari, berlakulah siang dan malam silih berganti dan sekiranya bumi tidak berputar dan keadaan kekeal menjadi siang, segal-galanya akan mulai mendidih dan menjadi bara apai yang sangat panas. Kita lengap karena bumi akan terbakar. Begitu juga sebaliknya jika tanpa putaran bumi dan malam berterusan, bumi akan sejuk dan terus membeku.
"Katakanlah pula, bagaimanakah pendapat kamu sekiranya Allah menjadikan siang terus menerus sampai hari kiamat? Siapakah selain Allah yang mendatangkan malam kepadamu yang kamu dapat beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikannya? Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untuk kamu malam dan siang supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karuniaan-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (QS. Al-Qasas : 72-73 )
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan, dengan kemaksiatan, ketidak taatan, dan kekufuran...?
Sumber : Mutiara Amaly Volume 121
Post a Comment Blogger Facebook