0
(ryzkur.com) | Kebanyakkan umat sekarang malu jika mereka dikatakan tidak mengetahui suatu permasalahan atau mereka serba tahu, baik permashalahan dunia maupun permasalahan Agama. Banyak dari mereka berkata tanpa ilmu, asal bicara walaupun mereka tidak yakin dengan apa yang mereka katakan. itulah salah satu sifat tercela.

Mengucapkan Tidak Tahu Janganlah Takut ryzkur.com


Para malaikat saja tidak malu mengatakan “tidak tahu”

Para malaikat ketika ditanya Alloh tentang berbagai macam nama, mereka menjawab dengan penuh kejujuran :

سبحانك لا علم لنا إلاّ ما علّمتنا

Maha Suci Engkau, tidak ada ilmu pada kami selain sedikit ilmu yang Engkau berikan kepada kami

Malaikat tidak malu untuk menjawab tidak tahu. Itulah akhlaq mulia. Sikap tidak gegabah untuk menjawab pertanyaan bukan menunjukkan kebodohan, juga bukan menjatuhkan martabat seseorang melainkan ia adalah sikap waro’ (hati-hati)

Rasulullahpun juga tidak malu mengucapkan “Tidak Tahu”

Di hadapan para sahabat, rosululloh shollallohua alaihi wasallam pernah ditanya oleh malaikat tentang kiamat, tanpa malu beliau menjawab “ Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya “

Demikianlah, sudah seharusnya para ustadz bersikap dengan akhlaq mereka agar kemurnian ajaran islam terjaga dengan baik. Oleh karena banyak ulama memberikan kepada kita nasehat emas seputar masalah ini :

Begitupun Para sahabatnya

Abdurrohman bin Mahdi berkata : Seorang lelaki dari Maghrib (Maroko) bertanya kepada Malik bin Anas tentang satu masalah.Imam Malik menjawab :

لا أدْرِى فقال يَا أبَا عَبْدِ الله تَقُوْلُ لاَ أدْرِى ؟ قَالَ نَعَمْ فَأَبْلِغْ مَنْ وَرَاءَكَ أنِّي لاَ أدْرِى

Saya tidak tahu. Iapun berkata : Wahai Abu Abdillah, engkau berkata “ Saya tidak tahu ? “ Imam Malik berkata : Benar, sampaikan kepada orang yang ada di belakangmu, bahwa aku menjawab tidak tahu.

Abdulloh (anak imam Ahmad) berkata :

كُنْتُ أسْمَعُ أبِى كَثْيْرًا يُسْأَلُ عَنِ الْمَسَائِلِ فَيَقُوْلُ لاَ أدْرِى وَيَقِفُ إذَا كَانَتْ مَسْأَلَةٌ فِيْهَا إخْتِلاَفٌ وَكَثِيْرًا مَا كَانَ يَقُوْلُ سَلْ غَيْرِي

Aku sering mendengar bapakku ditanya tentang banyak masalah, beliau menjawab “ Saya tidak tahu “ dan beliau bertawaquf (sikap diam) dalam masalah yang masih diperselisihkan. Sering juga beliau berkata “ Silahkan tanya kepada selainku “

Abdurrohman bin Abu Laila berkata :

أدْرَكْتُ عِشْرِيْنَ وَماِئَةً مِنْ أصْحَابِ رَسُوْلِ الله صلّى الله عليه وسلّم أرَاهُ فِى الْمَسْجِدِ فَمَا كَانَ مِنْهُمْ مُحَدِّثٌ إلاَّ وَدَّ أنَّ أخَاهُ كَفَاهُ الْحَدِيْث وَلاَ مُفْتٍ إلاَّ وَدَّ أنَّ أخَاهُ كَفَاهُ الْفُتْيَا

Aku menjumpai 120 sahabat rosululloh shollallohu alaihi wasallam, dimana aku melihatnya di masjid, tidaklah membicarakan masalah din (hadits) kecuali berharap saudaranya yang lain yang berbicara dan tidaklah berfatwa kecuali berharap saudaranya yang lainlah yang mengeluarkan fatwa.

Ibnu Abbas berkata :

إنَّ كُلَّ مَنْ أفْتَى النَّاسَ فِي كُلِّ مَا يَسْأَلُوْنَهُ عَنْهُ لَمَجْنُوْنٌ

Sesungguhnya siapa yang selalu berfatwa untuk manusia dalam masalah yang ditanyakan padanya maka benar-benar ia adalah orang gila.

Sahnun bin sa’id berkata :

أجْسَرُ النَّاسِ عَلَى الْفُتْيَا أقَلُّهُمْ عِلْمًا يَكُوْنُ عِنْدَ الرَّجُلِ الْبَابُ الْوَاحِدُ مِنَ الْعِلْمِ يَظُنُّ أنَّ الْحَقَّ كُلُّهُ فِيْهِ

Orang yang terlalu berani berfatwa, menunjukkan sedikitnya ilmu mereka. Seorang yang hanya memiliki satu bab dari ilmu merasa seolah-olah alhaq ada padanya.

Ibnul Qoyyim berkata :

فَإِذَا قَلَّ عِلْمُهُ أفْتَى عَنْ كُلِّ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ بِغَيْرِ عِلْمٍ

Bila sedikit ilmu maka ia akan berfatwa setiap pertanyaan yang diajukan padanya tanpa dasar ilmu.

Sahabat Radio Taman Hidayah, Lalu siapakah yang kita ikuti?

Maroji’ :

I’lamul Muwaqi’in, Ibnul Qoyyim Aljauziyyah 1/27-29 (Darul Fikr)

Sumber : Ustadz Oman Suratman
Mengucapkan "Tidak Tahu" Janganlah Takut (Ryzkur.com)

Post a Comment Blogger

 
Top