1
"Belumkah tiba masanya bagi orang-orang mukmin, hati mereka khusyu' mengingat Allah dan kebenaran yang diturunkan-Nya" (QS. Al-Hadid : 16)

Menggugah Kesadaran Hati Langkah Pertama Menuju Allah ryzkur.com


www.ryzkur.com | Ayat ini merupakan teguran Allah kepada orang-orang yang beriman, untuk memberikan peringatan dan menggugah hati mereka, agar tersadar dan segera menundukkan hati kepada Allah. Supaya mereka tidak terjerumus ke tempat terjerumusnya Ahli kitab dari umat terdahulu,
"Dan janganlah mereka menjadi seperti orang-orang yang sebelumnya telah diberi Al-Kitab, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Al-Hadid :16)
Waspadalah wahai orang-orang mukmin terhadap berlalunya masa yang panjang, yang bisa membuat hati menjadi keras. Ini adalah peringatan dan teguran Allah kepada kita agar kita mewaspadai berlalunya waktu. Sebab berlalunya waktu yang panjang sering kali membuat orang lalai. Maka, ayat ini memberikan teguran kepada kita agar kembali tersadar.

Seorang terkadang lalai dan kehilangan sejenak, tapi seorang mukmin akan cepat tersadar, sebagaimana firman Allah :
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu jika ditimpa waswas dari setan, mereka segera ingat, maka tiba-tiba mereka melihat kesalahan-kesalahan mereka." (QS. Al-A'raf :201)
Dengan demikian, ketika seseorang mukmin lalai, maka dia membutuhkan peringatan dan teguran untuk memulihkan kembali kesadarannya.

Kondisi tergugahnya kesadaran hati itu disebut kondisi yaqzhoh. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, dalam kitab beliau Madarijus Salikin, menempatkan yaqzhoh pada kedudukan pertama bagi orang-orang yang berjalan menuju Allah.

Imam Al-Harawi mengatakan yaqzhoh artinya tergugahnya hati karena teriakan peringatan agar waspada terhadap tidur panjangnya orang-orang lalai.

Beliau menyerupakan kelalaian dengan tidur. Dan peringatan itu merupakan cara untuk membangunkannya agar ia tersadar kembali.

Harus disadari, bahwa manusia itu bisa lalai, melakukan dosa dan kesalahan. Sementara dosa dan kesalahan itu memiliki pengaruh pada hati munculnya tutup da selubung hati. Allah berfirman :
"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka kerjakan itu menutupi hati mereka." (QS. AL-Mutnaffifin :14)
Ibnu Abbas menjelaskan makna roona, "Roona adalah dosa dilakukan berulang-ulang yang menutupi hati hingga seperti karat."

Jadi dosa dan kesalahan yang dilakukan terus menerus itu akan menutupi hati hingga seperti karat bagi hati. Dengan demikian selubung hati itu bisa menimpa seorang mukmin, dan langkah awal dalam perbaikan hati adalah yaqzhoh (tergugahnya kesadaran hati).

Maka sangat berbahaya jika seorang hamba dalam keadaan lalai, sementara ia tidak tahu bahwa ia sedang lalai, sehingga ia kehilangan kebaikan yang banyak.

Beberapa Kondisi Lalai

Ibnu Qoyyim menyebutkan macam-macam kelalaian yang bisa menimpa orang-orang yang sedang berjalan menuju Allah, diantaranya :
  1. Banyak bagian dari kebenaran yang belum kita ketahui. Kita hanya tahu sedikit, sehingga kita kehilangan banyak hal. Namun kita merasa puas, dan tidak mau menambah ilmu.
  2. Dengan ilmu yang sedikit itu pula masih ada kemalasan pada diri untuk mengamalkannya.
  3. Mengetahui banyak perkara kebaikan, namun tidak mampu mengamalkannya.
  4. Mengetahuio berbagai ibadah secara global, namun tidak mengetahui rinciannya, tanpa berusaha untuk mencari tahu rinciannya.

Penyebab terbesar dari kelalaian kelalaian itu adalah merasa puas dengan diri sendiri.


Ibnu Jauzil berkata : "Musibah yang paling besar adalah kepuasan dirinya sendiri, dan merasa cukup dengan ilmunya. Ini merupakan ujian yang merata di sebagian besar umat manusia."

Mari kita segera sadar dan bangun dari kelalaian dan meluruskan langkah kita menuju Allah Ta'ala. Wallahul musta'an 

Sumber : Abu Zidna | Kalam Dakwah Edisi 13 | Tahun II | 2015 M

Post a Comment Blogger

 
Top